RAMADHAN SEBAGAI AJANG INTROSPEKSI

Di bulan ini khusus daerah metropolis Surabaya, tindakan yang memilukan dan menyentuh hati kembali terjadi. yaitu teganya seorang manusia menelantarkan buah hatinya atau bahasa kasarnya mebuang bayinya dengan cara yang tidak manusiawi. Salah satu alasan yang cukup mendasar adalah tidak jelasnya bapak dari sang buah hati tersebut. Kita refleksikan dengan sebuah fakta, seekor kera ditemukan mengendong bayi prematur dipinggir sebuah kali (JP.09-09-08). Patut kita jadikan bahan renungan, hewan yang jauh lebih rendah drajadnya ternyata lebih berarti dan berhati nurani. Entah kenapa dalam kehidupan ini sesuatu yang diharapkan tidak terjadi malah terus-menerus abadi. Khusus dibulan yang penuh hikmah, rahmah, dan ampunan ini, mari kita jadikan sebagai ajang berbenah dan merefleksi diri dari segala bentuk perbuatan yang sudah terjadi. Semoga hidup yang sesuai harapan hati nurani selalu abadi dan kenyataan hidup yang bertentangan dengan hati nurani semoga dapat di minimalisir. Amien.

Komentar