KESEMPURNAAN DALAM SEBUAH KOMETMEN

Kometmen..! sengaja dibentuk dalam diri. Jadwal hidup juga sengaja disusun secara rapi. Semua ini suatu upaya untuk benar-benar bisa menjadi manusia yang tidak merugi seperti yang di pesankan dalam surat Al-Ashr 1-3 " sesungguhnya manusia dalam keadaan yang merugi, kecuali atas orang-orang yang beramal shaleh, dan saling menasehati dalam menta'ati kebenaran dan kesabaran".
Ini sungguh sangat sulit terlaksana atas orang yang terbangun dari konstruk berfikir gampang menyerah, lelah, dan putus asa atas hal yang sudah terjadi. Termasuk juga saya yang masih belum mampu memaksimalkan waktu dalam hal yang sifatnya positif, tindakan saya sehari-hari masih tergolong merugi. Dari sekian kometmen hidup yang sudah ditetapkan masih banyak yang tidak terlaksana bahkan yang terlaksanapun masih jauh dari sempurna. Kometmen secara formal untuk mengevaluasi diri pun selalu terbengkalai akibat rasa males, cape', yang pada ujung-ujungnya terbaring pulas ditempat tidur, terbangun dari tidur menyesal dan rencana untuk kembali menjalankan kometmen tersebut kembali ada, kadang dengan semangat yang lebih tinggi, tapi pada kenyataannya selalu terbengkalai dan masih tetap tidak mampu memaksimalkan kometmen tersebut.
Saya sempat berfikir akankah suatu yang direncanakan manusia didunia ini semuanya berjalan sesuai kometmen yang telah direncanakan..? saya berfikir sambil melihat kondisi sekitar, ternyata tidak, semua yang sudah direncakan oleh mayoritas orang, pelaksanaannya juga banyak yang jauh dari sempurna, mulai dari orang yang super sibuk, sibuk, dan yang tidak sibuk pun menurut pengamatan saya juga jauh dari sempurna.
Kesimpulan akhir dari berfikir saya yang mencari sebuah kesempurnaan dalam setiap kometmen yang ditetapkan, adalah ternyata dari kometmen yang sudah ditetapkan tidak ada yang dapat terlaksana secara sempurna, maka versi saya ternyata surat Al- Ashr nilai filosofisnya adalah agar manusia tetap selalu berusaha untuk keluar dari belengu hawa nafsu yang menciptakan kerugian nyata atas orang yang terbuai didalamnya. Dari setiap kometmen yang dibentuk memang disangaja dijauhkan dari persepsi sempurna, agar manusia tetap selalu berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik dan pada ujungnya semakin memperbesar rasa ketidak puasannya atas tindakannya. Jika rasa puas itu terjadi, maka manusia akan berhenti dari proses panjang dalam langkah membenahi persepsi rugi, sia-sia yang ada pada dirinya. Maka ketidakpuasan dan ketidaksempurnaan itu memang sengaja dicipta agar manusia tetap selalu ada semangat untuk berbenah diri dari setiap kenyataan hidup yang selalu mengundang persepsi tidak puas.

Komentar