SYIAH SESAT, BENARKAH!?



Mengawali tulisan ini, saya tidak bermaksud untuk kembali menumbuhkan perseteruan antara yang pro dan kontra terhadap ajaran syiah. Tapi lebih karena untuk menuangkan bebarapa pemikiran pribadi setelah mengetahui, mempelajari tentang isu-isu syiah yang kembali menjadi perbincangan hangat ahir-ahirnya ini. Sampai Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Jawa Timur-pun mengeluarkan fatwa dan keputusan terkait ajaran tersebut.

 
Syiah yang dikategorikan sesat oleh MUI Jawa Timur (Jatim), adalah syiah Imamiyah Itsna Asya’riyah atau yang dikenal dengan istilah madzhab ahlul bait. Syiah ini dikategorikan sesat karena menebarkan kebencian dan mencaci maki atas sahabat nabi selain Ali bin Abi Thalib. Sahabat tersebut adalah, Abu Bakar As-Siddiq, Umar Ibn-Khottob, Usman Ibn-Affan. Selain itu, Syiah Imamiyah Itsna Asya’riyah juga mengatakan al-Quran tidak lengkap dan yang lengkap hanya diketahui oleh para imam mereka. Dan, selain mencaci, mengkafir-kafirkan sahabat, dan memaki istri Rasul Muhammad SAW semakin memperkuat dan mempertegas MUI Jatim untuk mengeluarkan fatwa dan keputusan, bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asya’riyah adalah ajaran sesat dan menyesatkan. Meminta segenap kaum muslimin untuk hati-hati atas ajaran tersebut.
 
Tidak Membenarkan dan Menyalahkan MUI Jatim
Posisi tidak membenarkan. Kembali kepada sosok Nabi Muhammad SAW. Beliau tidak lepas dari cacian, makian, hinaan, bahkan tidak sedikit upaya pembunuhan atas dirinya. Tapi walaupun demikian, Rosul Muhammad tidak pernah mencaci balik, memaki balik, menghina balik, dan membunuh balik atas siapapun yang melakukan hal tersebut kepada nabi. Yang ditemui, nabi malah mendoakan baik dan tetap menebarkan ajaran agama dengan santun, sopan dan penuh hormat kepada siapapun. Termasuk pada orang yang membenci, mencaci, menghina, dan yang mau membunuh beliau sekalipun. Ini ajaran rosul yang saya ketahui selain ajaran mulya lain yang bikin semua orang takjub kepadanya. Kembali kepada soal syiah, jika kita benar mau mengikuti pribadi rosul Muhammad yang mulya, melihat ajaran syiah Imamiyah Itsna Asya’riyah yang mencaci maki sebagian sahabat, sebagian istri Nabi Muhammad, dan mengatakan al-Quran tidak lengkap dan yang lengkap hanya ada pada imamnya, apakah lantas kita harus mengakatan syiah tersebut sesat dan harus melawannya dengan tindakan yang distruk?. Sekali lagi, yang saya tahu, pribadi rosul tidak mengajarkan demikian. Yang diajarkan rosul adalah menyebarkan ajaran agama dengan cara dan sikap yang baik lagi terhormat (mau’datul hasanah), sekaligus mengamalkan segala ilmu pengetahuan yang telah diajarkannya.
 
Posisi tidak menyalahkan, pada prinsipnya, keputusan MUI Jawa Timur, juga untuk memulyakan ajaran rosul Muhammad SAW. Cuma caranya menurut saya perlu dikoreksi ulang. Memulyakan ajaran rosul maksudnya, rosul tidak pernah mengajarkan dan menganjurkan umatnya untuk mencaci, memaki, menghina bahkan membunuh siapapun. Atas dasar apapun. Karena syiah masih menjadi bagian dari agama islam, jika benar menganut dan mengikuti pribadi rosul, maka cacian atas sebagian sahabat, sebagian istri rosul, dan mengatakan al-Quran itu tidak lengkap dan hal lain yang tidak pernah dilakukan rosul, maka hal tersebut sepantasnya tidak terjadi.
 
Kembalikan kepada ajaran Rosul Muhammad SAW
Rosul Muhammad SAW, adalah orang yang lahir dari trah orang biasa, bukan keturunan raja atau orang ‘besar’ lain sekalipun. Hal tersebut sebagai penjelas, bahwa Rosul Muhammad dilahirkan, diutus untuk menjelaskan dimana yang baik dan yang buruk. Sedangkan baik dan buruk tidak melekat pada status sosial yang dibentuk oleh manusia itu sendiri. Melainkan melekat pada pribadi masing-masing orang itu sendiri. Berstatus apapun orang tersebut.
 
Posisi Rosul Muhammad SAW sebagai penyampai (risalah), jika kita mengaku ummatnya dan mau mengikuti beliau, tidak perlu memaksakan kehendak, tidak perlu mencaci, memaki, apalagi menggelorakan perang atas mereka yang tidak mau mengikuti apa yang kita sampaikan dan yang kita yakini, karena pribadi rosul tidak pernah memaksakan kehendak, tidak pernah mencaci, tidak pernah memaki, bahkan tidak pernah membunuh atas mereka yang tidak mau mengikuti ajaran dan keyakinannya. Tidak percaya?, pelajari lagi pribadi rosul ketika salah satu pamannya tidak mau meng-imaninya. Rosul tidak mencaci, memaki, bahkan tidak membunuh. Yang dilakukan rosul adalah mendoakan baik pamannya walaupun tidak mau meng-iman-inya. Luar biasa bukan?, hanya rosul Muhammad yang berani bagitu dan kita selaku ummatnya patut meneladaninya.
 
Mari, sampaikan yang haq dan yang bathil tanpa perlu kita memaksakannya.
 
Terkait ajaran syiah yang dikatakan sesat oleh MUI Jawa Timur, menurut saya, tidak punya pertalian dengan ajaran substantif yang telah diajarkan rosul kepada kita. Isu syiah, terkesan hanya sekedar tendensi politik temporal untuk kepentingan dan keuntungan kelompok tertentu yang mengatasnamakan kebenaran agama.
 
Wallahu A’lam….

Komentar