Alhamdulillah,
masih diberi kesempatan lagi oleh Allah, untuk memasuki bulan
Ramadhan 1434 H. Bulan mulya, mewajibkan umat muslim yang mampu dan
tidak berhalangan, untuk menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh.
Puasa
Ramadhan, adalah rangkain ibadah sebagaimana diatur dalam Rukun
Islam. Berada di urutan ke-4 setelah Syahadat, Sholat, dan Zakat.
Syahadat,
sebagai kesaksian awal manusia bahwa bertuhan kepada Allah dan
menjadikan Nabi Muhammad sebagai Rosul (utusan)-Nya. Sholat sebagai
doa manusia agar diberi kepekaan oleh Allah untuk bertindak di dalam
jalur yang benar dan baik. Sholat yang baik akan mencegah dari
perbuatan keji dan mungkar (tidak baik). Sedangkan zakat, adalah
kewajiban setiap manusia yang mampu, menyisikan harta benda yang
dimiliki untuk kehidupan (kesejahteraan) orang lain.
Puasa,
sederhananya, mengandung muatan filosofis untuk memulihkan kesehatan
tubuh (diri) atas sekian penyakit. Dari sisi medis menyehatkan,
sedangkan dari sisi psikologis juga (diharapkan) memulihkan atas
sekian penyakit-penyakit jiwa yang menyiksa. Dengan berpuasa diajari
untuk merasakan bagaimana orang yang tidak cukup/kurang makan menahan
lapar. Puasa juga mendidik agar mempuasakan diri dari tindakan yang
merugikan orang lain. Semisal, mengadu domba, berkata bohong,
menfitnah, dan seabrak rentetan tindakan dan kata-kata yang membuat
orang lain sengsara. Di bulan puasa, agama juga mengadakan
"sayembara" agar setiap orang berlomba-lomba untuk berbuat
kebaikan dengan balasan (ganjar) pahala sepuluh kali lipat
dibandingkan di luar Bulan Ramadhan. Puasa sebulan penuh, dalam
rangka mengasah kepekaan sosial agar terus hidup secara baik dengan
sesama mahluk Tuhan yang lain. Di penghujung Bulan Ramadhan, atas
yang mampu, setiap orang Muslim berkewajiban untuk mengeluarkan zakat
Fitrah; sebagai wujud penyucian diri dari tindak-tanduk tidak baik
selama menjalani hidup, dan semangat berbagi bahagia dengan orang
lain yang tidak mampu di saat gema Takbir berkumandang pada hari Raya
Idul Fitri. Satu Syawal sebagai puncak kulminasi, bahwa setiap insan
patut dan layak berbahagia selama menjalani hidup dengan terus
memanjatkan syukur atas Sang pemberi hidup. Juga, sebagai ikrar
substantif, jika masing-masing insan yang telah mengalami penyucian
jiwa akan terus memupuk semangat berbagi, saling menguntungkan dan
tidak saling merugikan sesama mahluk Tuhan.
Itulah
menurut saya, kenapa Bulan Ramadhan dirindukan kedatangannya.
Bersyukurlah atas kita yang masih dipertemukan kembali dengan bulan
penuh berkah dan "diskon" pahala besar-besaran dari Tuhan.
*Selamat
memasuki bulan Ramadhan 1434 H
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan memberi komentar...