Menaruh
harap yang besar, kepada teman-teman yang telah dipilih sebagai
pengurus Senat Mahasiswa (SEMA) Fak. Syariah dan Ekonomi Islam yang
hari ini, Sabtu, 24 Agustus 2013 akan dilantik.
IAIN
Sunan Ampel, adalah lembaga pendidikan berbasis Islam yang dihadirkan
oleh Negara untuk menempa kader bangsa. Tumpuan harap masyarakat
Nusantara, bahkan Asia atas putera-puterinya yang dikuliahkan dalam
lembaga tersebut. Kader yang siap bersaing, berkontribusi positif
atas perjalanan masa yang terus bergejolak penuh kompetisi dan
prestasi.
Hadirnya
pengurus SEMA, sebagai lembaga perancang dan pelaksana program yang
mendukung proses belajar-mengajar dalam lembaga tersebut, harus terus
kreatif melahirkan program-program nyata nan positif. Program
efektif, sesuai dengan dinamika dan kebutuhan mahasiswa terkini.
Selain itu, juga sebagai lembaga yang bisa memberi masukan
konstruktif atas sekian problematika kampus. Baik yang terjadi antara
mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, dan mahasiswa
dengan penentu kebijakan kampus. Yang tak kalah penting, juga sebagai
lembaga yang mengontrol atas setiap kebijakan dan penggunaan biaya
pendidikan, baik yang didapat dari SPP maupun dari kas Negara.
Sekilas,
ada beberapa problem yang berada dilingkungan IAIN Sunan Ampel dan
perlu disikapi secara serius.
Transparansi;
walaupun Negara telah mengatur melalui Undang-Undang dan STATUTA,
karena tidak didukung oleh kualitas dan integritas setiap penentu dan
pelaksana kebijakan yang ada, maka transparansi sulit dan sangat
sukar diwujudkan. Yang berkembang hanyalah kompromisasi non
produktif, sehingga dari generasi ke generasi terbangun pola distruk
yang lebih besar madharatnya ketimbang manfaatnya.
Rendahnya
Etos Kerja; hanya sekian orang dari ratusan abdi negara yang bekerja
di IAIN Sunan Ampel memaksimalkan waktu dan kinerjanya. Mulai dari
pejabat, pelaksana teknis, dan para dosen. Terlihat sejak dari waktu
datangnya ke kampus sampai waktu pulangnya dari kampus. Datang se
siang mungkin dan pulang se awan mungkin. Diantara satu dan yang lain
seakan sudah terbangun kompromisasi dan toleransi untuk saling
mengamankan. Terkatung-katungnya rencana Frontage di depan kampus,
mangkraknya beberapa rencana pembangunan, ausnya beberapa bangunan
baru, adalah cermin yang menjelaskan bahwa, "Kerja Cepat,
tuntas, dan diawasi secara ketat", belum membudaya secara nyata
di IAIN Sunan Ampel.
SEMA,
harus mendorong terciptanya budaya transparansi di lingkungan IAIN
Sunan Ampel. Menekan institusi untuk melaksanakan amanah
Undang-Undang maupun STATUTA yang sudah ada. Dengan Menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan untuk menempa kembali abdi negara yang cara
kerjanya belum memenuhi standart kerja yang baik, mendorong untuk
menegakkan Kode Etik PNS dan Mahasiswa, tidak hanya menegakkan Kode
Etik yang menumpas pengkritik atas kemapanan para elit. Mendorong
agar setiap abdi negara (PNS) bekerja sesuai dengan Tugas Pokok dan
Fungsinya (Tupoksi), bukan cuma mau bekerja setelah ada SK
pengangkatan panitia dalam menyelenggarakan program secara berkala.
Tidak juga sekedar isi absen masuk-pulang miskin kinerja.
Mengejar
ketertinggalan IAIN Sunan Ampel atas lembaga lain yang sudah lebih
baik dan lebih maju menjadi tanggung jawab semua pihak. Lebih-lebih
atas mereka yang diberi amanah untuk bertindak sebagai penentu
kebijakan dan pelaksananya. Selain perlu ketegasan dalam bentuk
instruksi, juga perlu contoh nyata dari mereka yang duduk di kursi
birokrasi.
Selamat,
semoga saudara Davida Ruston Khusen, sebagai Ketua SEMA Syariah dan
Ekonomi Islam Periode 2013-2014, dapat membuat program yang mendukung
terciptanya generasi bangsa yang terus lebih baik. Juga membantu
pembenahan IAIN Sunan Ampel, dengan mendorong para pemangku kebijakan
kampus untuk bertindak secara professional dan proporsional.
Salam
Hormat!
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan memberi komentar...