Natal
atas umat kristiani, ibarat Idul Fitri dan Idul Adha bagi umat
muslim. Keduanya berbeda dan tidak bisa disamakan. Sebagian umat
muslim yang melarang umat muslim lainya mengucapkan "Selamat
Natal" atas umat kristiani kurang mencerminkan "ukhwah
basyariah" diantara kita yang difitrohkan beragam. Secara
aqidah, umat muslim dan kristiani memang berbeda. Mengucapkan
"Selamat Natal" bukan berarti umat muslim meyakini
keyakinan umat kristiani, tapi lebih pada, pengakuan atas aqidah yang
diyakini oleh umat kristiani. Perlu dibedakan antara keyakinan dan
pengakuan!
Jika
umat muslim menjadikan Rosul Muhammad sebagai sosok panutan, umat
kristiani menjadikan sosok Yesus Kristus sebagai suritauladan. Sosok
Yesus, dalam terminologi umat muslim, adalah Nabi Isa putra Maryam.
Natal; adalah momen dimana umat kristiani kembali melakukan
introspeksi, apakah pribadi Yesus yang sederhana, sudi mengorbankan
dirinya untuk kebaikan yang lain, sudah benar-benar telah
diinternalisir dalam diri masing-masing umat kristiani?!. Natal dalam
rangka mengasah kepekaan sosial umat kristiani untuk bertindak bajik
atas sesama. Kebajikan yang tak pandang agama, karena agama hanya
sarana dalam mengenali sifat-sifat Tuhan yang bijaksana.
Seruan
sebagian umat muslim atas umat muslim lainnya untuk tidak mengucapkan
"Selamat Natal" di hari Natal atas saudara sebangsa yang
beragama Nasrani, barangkali perlu dikoreksi ulang, karena misi
Natal, juga mengandung kebaikan untuk kehidupan yang lebih baik.
Tuhan
telah menfitrohkan kehidupan dunia dengan keberagaman, bukan
keseragaman. Keberagaman di bumi Nusantara ini perlu dipupuk untuk
melahirkan sikap saling asah-asih-asuh sesama umat manusia dalam
mewujudkan kedamaian dan ketentraman. Tidak sedikit negara yang
menjadikan perbedaan sebagai pemicu konflik untuk saling serang dan
pembumihangusan. Jangan sampai Indonesia meniru negara-negera yang
menjadikan perbedaan sebagai pemicu konflik vertikal dan horizontal.
Karena sekali lagi, keberagaman adalah fitroh kehidupan. Saling
menghargai, menghormati atas keyakinan masing-masing diri adalah
jembatan cerdas untuk memupuk persaudaraan.
Mengucapkan
"Selamat Natal" adalah bagian dari sikap kedewasaan kita
dalam memupuk persaudaraan.
*Selamat
Hari Natal atas saudara sebangsa yang merayakannya.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan memberi komentar...