99 cahaya di
langit Eropa, sebuah film inspiratif yang menjelaskan tentang Islam dalam tapak
sejarah, ajaran, maupun peradaban manusianya. Film gubahan dari novel Hanum
Salsabiela Rais dan Rangga Almahera ini sungguh patut ditonton untuk kemudian
dijadikan tuntunan hidup. Mengapa? Karena menyimpan sejuta hikmah yang akan
mengantarkan kita—umat manusia untuk hidup damai, rukun, saling menghormati,
menghargai dalam hal apa pun, termasuk dalam hal yang paling prinsip sekalipun.
Film gubahan
dari novel sejarah karya putri Amien Rais ini mampu menipis tentang ilmu
sejarah yang rumit dipelajari. Bila anda membaca novel ini, apalagi sampai
menonton filmnya, saya yakin, serasa tak mau beranjak dari tempat duduk atau
hengkang dari kamar tidur karena terus terpancing untuk mengarungi samudera
kata yang mengesankan.
Film ini
menceritrakan keberhasilan Turki pada abad ke-15 yang berhasil menaklukkan
hampir seluruh wilayah Eropa timur dengan pedang. Keberhasilan itu di bawah
panglima perang Kara Musthafa. Tatkala Kara Musthafa dan balatentaranya pada
tahun 1683 mengepung Austria dalam rangka memperlebar kekuasaannya, Austria
mendapatkan bantuan militer dari Polandia dan Jerman, sehingga pasukan Kara
Musthafa harus bertekuk lutut mengakui kekalahan. Atas kekalahan itu, Kara
Musthafa harus menjalani hukuman mati, kemudian dieksekusi di Balgrade pada
tahun 1683.
Begitu
sekilas, tapak sejarah masa silam, di mana Islam mengalami kemunduran karana
disebarkan dengan pedekatan pedang.
Sejak itu, Islam
mengalami keruntuhan. Peradaban Islam yang gemilang, luluh lantak karena
arogansi manusia yang berhasil memupuk kebencian, permusuhan, saling curiga,
dan menjadikan perang sebagai “bisnis” yang menggiurkan. Dan itu tetap terus
terjadi sampai sekarang!
Film ini
mengajak kita untuk berfikir jernih agar tidak turut dan larut menjadi bagian
yang memperuncing pertengkaran, permusuhan, dan segala tabiat buruk lainnya.
Saatnya Islam didakwahkan dengan penuh kasih dan sayang, bukan dengan
pendekatan arogan apalagi sebilah pedang. Karena Islam, adalah agama yang tidak
membenarkan kekerasan dan kejahatan atas nama apa pun.
Film ini juga
mengajak atas kita, agar kita benar-benar meneladani Nabi Muhammad. Bagaimana
Nabi Muhammad? Beliau tidak pernah memiliki alasan setitik pun untuk
membenci—apalagi membalas—atas perlakuan jahat, yang dilakukan oleh orang jahat
sekali pun. Nabi selalu membalas perlakuan jahat tersebut dengan hikmah dan
cara-cara terhormat. Dalam film ini, ditunjukkan tatkala Hanum—pemeran ke dua dalam
film ini, ingin membalas dengan perlakuan kasar atas orang yang menghina orang
Turki—umat Islam. Tapi Fatma—pemeran ke tiga—mencegahnya dengan halus dan
memberikan pembalasan lain yang lebih menyentuh hati. Kemudian, setelah
tertempa oleh pahit getirnya hidup, dan memahami makna perjuangan yang
sebenarnya, Hanum baru sadar, kalau kejahatan dibalas dengan kebaikan akan
memiliki dampak yang jauh lebih baik daripada ketika membalas kejahatan dengan
dendam kusumat yang tak berkesudahaan.
Karena Islam
oleh orang terdahulu pernah disyiarkan dengan cara keras berperang, maka sejak
saat ini, melalui film ini, kita diajak bagaimana Islam disyiarkan dengan
cara-cara penuh kasih dan sayang. Tanpa kekerasan, tanpa juga harus ada tetesan
darah akibat tepisan pedang. Syiar agama dengan pedang, sudah saatnya
ditanggalkan. Diganti dengan syiar yang penuh gagasan dan ilmu pengetahuan.
Hidup rukun
penuh teloransi di tengah sekian perbedaan adalah dambaan semua umat manusia di
bumi. Karena hakikat semua ajaran agama adalah kebaikan, bukan keburukan. Tak
satu pun ada ajaran agama yang membenarkan kejelekan atas siapa pun dan kapan
pun. Agama adalah pegangan untuk menyelamatkan manusia dari sikap-sifat
binatangnya yang merugikan. Itulah mengapa, Tuhan menyertakan akal atas manusia
supaya berfikir, dan menyertakan hati untuk berempati.
Mari mulai,
tebarkan Islam dengan cinta dan kasih sayang, bukan dengan pedang yang dapat
menyulut perpecahan. Karena masa depan bukan apa yang kita tunggu, tapi masa
depan adalah masa yang kita ciptakan, bersama-sama.
Film ini sudah
bisa download di Ganool.com, dan Novelnya silakan temui di toko buku terdekat.
Saya yakin, bila anda Muslim, anda akan merasa bangga dengan agama yang sedang
dianut. Salam
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan memberi komentar...